Hikmah Pagi
"Pelajaran Sebotol Kicap."
Sahabat yg dirahmati Allah, seseorang tidak boleh mengisi botol penuh kicap dg air putih, sebelum kicap dibuang terlebih dahulu. Baru setelah itu, kita boleh memasukkan air putih. Itu pun masih ada sisa-sisa kicap yg belum terbuang sehingga air yg kita masukkan tetap bercampur & berwarna hitam.
Air itu harus dibuang lagi sehingga botol benar2 bersih dari kicap. Baru setelah itu, air yg kita masukkan benar2 putih karena tdk tercampur lagi dg kicap.
Analoginya, kicap itu adalah harta/kenikmatan hidup yg kita miliki & air putih itu adalah doa & amal ibadah yg kita lakukan. Antara maksiat & kebaikan tdk akan mungkin bisa bersatu. Karena itu, ketika seseorang ingin menyucikan dirinya, semua kotoran yg ada dalam diri & harta harus dibuang & dibersihkan.
Ada banyak skenario Tuhan untuk 'membersihkan' harta & kehidupan seseorang sehingga harta/kenikmatan hidup kotor yg dimilikinya benar-2 terbuang. Mungkin dg dibengkrapkan usahanya, kena tipu, ditangkep sprm. Andaipun semuanya sudah terkeluarkan, boleh jadi masih ada kotoran yg masih tertinggal dlm diri & harta.
Allah Swt. akan membersihkannya dg berbagai kesempitan hidup spt penyakit, musibah, keluarga yg bermasaalah, atau lainnya, seperti Dia menahan rezeki dari orang itu. ketika dia sudah benar-benar bersih, Allah Swt. akan membukakan jalan rezeki yg halal kepadanya & kemudian mengangkat derajatnya.
Yang jadi masalah, apakah kita sabar atau tidak dalam proses pembersihan itu? Boleh jadi kita bershu'uzhon (berprasangka buruk) kpd Allah, bahwa Allah itu tdk adil, Allah kejam.
Mari kita mulai perbaiki diri dg berhusnuzhon (berprasangka baik) kpd Allah, dan berkeyakinan kukuh bahwa Allah memberikan yg terbaik bagi hamba-Nya. Jadilah hamba-Nya yg dekat kpd Allah dikala kita sedang senang, maka Allah akan dekat di saat kita susah.
Dakwah, Motivasi,