“yak Son Naeun!” ucap laki-laki tinggi berwajah manis itu sambil mengejar perempuan yang
sedang berjalan keluar gerbang sekolahnya.
“hm? Park Jimin? Ada apa?” Naeun pun menoleh kea rah jimin yang berhenti berlari di
sebelahnya.
“hosh~hosh~” jimin mengeluarkan nafasnya yang kelelahan mengejar gadis cantik berambut hitam
panjang ikal itu.
“haha kau lupa eoh? Kau janji akan pulang bersamaku” ucap jimin sambil merangkul bahu
naeun yang pendek.
“ne ne arraseo~ aku tau” ucap naeun sambil senyum kecil.
“tapi pertama-tama antar aku dulu membeli cheese cake ne?” Tanya eun sambil berjalan
menuju halted an menunggu bis datang.
“baik tuan putrid :p” jimin pun mencubit pipi eun gemas sambil tertawa.
“yakkk!! hentikan!!! >.<” naeun pun memajukan bibirnya cemberut karena sikap jimin
yang jahil padanya.
“haha jangan marah eoh, kau akan tambah jelek jika cemberut seperti itu” ucap jimin
mencubit pipi eun lagi dan lari menghampiri bis yang datang lalu masuk.
“aisshhh~ yakkk! Park Jimin! >o<” teriak eun kesal. Eun pun masuk ke bis lalu duduk
di samping jimin.
“hh~ kenapa aku harus punya sahabat yang menyebalkan sepertimu” ketus eun dengan
muka yang masih cemberut dan kesal.
“haha mianhae” ucap jimin lalu tersenyum lembut kea rah eun.
“haha yakk mwoya? Senyum apa itu? So keren sekali” ucap eun sambil tertawa menjitak
kepala jimin.
“sudah berapa kali kau minta maaf padaku? Aku rasa tidak terhitung lagi. Karena kau
sangat menyebalkan Park Jimin” kata naeun sambil melihat ke luar jendela bis.
Naeun memang selalu begitu, jika dia sedang di dalam kendaraan dia selalu
melihat ke luar jendela entah kenapa dia memang menyukai melihat luar di dalam
jendela kendaraan.
“sudahlah kau jangan marah-marah terus, kau mau cepat tua hm?” ucap jimin lalu memencet
hidung naeun pelan.
“aisshh arraseo arra” ucap eun lalu diam.
“ayo turun, kita sudah sampai di cafenya” ucap jimin lalu keluar dari bis.
“ne” ucap eun lalu keluar dari bis juga.
Naeun dan Jimin pun masuk ke dalam Café untuk mengantar naeun membeli cheese cake.
Gadis itu lalu berjalan melihat menu yang ada di Café sambil memegangi kedua
tali ranselnya.
“ah itu, aku ingin cheese cake dengan toping coklat” naeun pun menunjuk salah satu
cheese cake yang ada di menu.
“baik nona, ada lagi yang ingin di pesan?” Tanya pelayan Café.
“kau mau pesan sesuatu?” Tanya eun pada jimin.
“hm aku mau Cappucino saja”ucap jimin sambil melihat menu.
“dan Cappucino saja” ucap eun pada pelayan Café.
“baik silahkan tunggu sebentar” kata pelayan lalu pergi membuat pesanan.
Mereka berduapun duduk di kursi Café dan saling berhadapan. Sambil menunggu pesanan
mata naeun melihat kesana kemari suasana Café sampai tidak sengaja dia melihat
Sunbaenya di sekolah. Ya dia Kim Jong In atau lebih dikenal sebagai kai. Dia
pria yang di sukai naeun. Naeun sangat menyukainya meski selama ini dia hanya
memerhatikannya dari jauh.
“eoh? Untuk apa dia kesini?” naeun bertanya-tanya di dalam hatinya sambil melihat kai
dari jauh.
“aku pesan satu cheese cake” ucap kai ke pelayan.
“hm? Dia membeli cheese cake? Apa dia menyukai cheese cake juga? Naeun masih penasaran
dan terus bertanya-tanya di hatinya.
“hm? Kenapa dia?” ucap jimin yang sedang melihat naeun melihat ke arah tempat
pemesanan.
“gwenchana?” ucap jimin yang menjentikan jarinya di depan wajah naeun.
“eoh? Ah gwenchana hehe” naen pun refleks melihat ke arah jimin dan tidak memperhatikan
kakak kelas yang dia sukai lagi.
“ini pesananmu nona” ucap pelayan yang memberikan pesanannya.
“ah nde khamsamida~” ucap jimin lalu membawanya.
Naeun yang tidak lepas memperhatikan kai pun melihatnya kembali keluar Café sambil membawa
makanannya. Laki-laki bertubuh tinggi dan berkulit gelap tampan itu memang
sangat berkharisma. Apa lagi jika setiap pergi ke sekolah dia selalu memakai
motor besarnya itu.
“ oppa~ nan neommu choae~ gumam naeun sambil melihat kai yang pergi dengan mengendarai
motornya.
“hm? Mworageo?” Tanya jimin yang langsung melihat kea rah eun.
“hehe annio gwenchana, ayo pulang” ucap naeun sambil menarik tangan jimin keluar dari
Café.
“hm? Dasar yeoja aneh” ucap jimin heran melihat naeun.
Jimin pun mengantar naeun pulang ke rumahnya.
*Besok nya di sekolah*
“aishh kenapa harus aku?” ucap naeun kesal sambil berjalan ke gudang sekolah mengambil
papan tulis kecil.
Naeun pun berjalan ke gudang. Gudang memang dekat sanggar tari sekolah. Disana banyak
murid yang berlatih menari. Pemimpin tari murid kelas 3 SMA adalah kai. Dia
sangat pandai menari dia sangat mengagumkan jika menari. Terdengar lagu jazz
dari ruangan sanggar saat naeun berjalan melewatinya.
“eoh? Siapa itu yang berlatih sendirian?” sambil mengjinjitkan kakinya naeun melihat
dari kaca siapa yang menari sendirian.
“eoh? Kai oppa” pipi naeun pun langsung memerah dan membalikan badannya membelakangi
kaca lalu jongkok.
“aigooo~ dia megagumkan sekali >///<” ucap eun sambil meremas rok sekolahnya.
“siapa itu yang di balik jendela?” teriak kai lalu berjalan mendekat ke arah pintu
untuk memeriksanya.
Naeun pun lalumeberanikan diri untuk berjalan dan berdiri di depan pintu. Kai pun
meraih gagang pintu itu lalu membukanya.
“hm? Kau siapa? Kenapa tidak masuk? Apa kau mau berlatih juga?” Tanya kai tersenyum
melihat eun yang sedang berdiri di depannya.
“eoh? A-annia~ aku hanya kebetulan lewat sini dan aku melihatmu sedang menari. Aku
senang melihatmu menari kau mengagumkan” ucap naeun bicara pelan dengan
menyembunyikan pipinya yang merah dengan kepala sedikit menunduk.
“ah begitu, arraseo.hm waeyo? Knpa kau menunduk begitu? Apa wajahku menyeramkan?”
tanya kai tertawa kecil.
“eoh? Hm? Annia gwenchana” naeun pun langsung mengangkat kepalanya agar tidak
menunduk lagi dengan pipi yang masih blushing.
“bolehkah aku melihat oppa menari? ^-^”Tanya naeun senyum ke arah kai”
“tentu saja, ayo masuk” jawab kai senyum lalu mengajak naeun masuk ke dalam sanggar.
Kai pun berjalan ke arah tip kecil dan memutar lagunya. Dia pun berjalan dan menghadap
ke cermin besar di tembok sanggar. Langkah kaki dan badannya mulai menari.
“waahhh~ daebak” ucap eun yang sedang duduk memperhatikan orang yang di sukainya itu
sedang menari dihadapannya.
“aku tidak menyangka jika aku akan dudu dan melihatmu menari sedekat ini. Kau tau
oppa? Aku senang sekali, dan aku sangat menyukaimu. Bukan sebagai fansmu tapi
sebagai yeoja chingu mu.” ucap eun dalam hati dengan mata yang terus melihat
kai menari.
“hh~ selesai. Bagaimana? Kau suka?” Tanya kai yang sudah selesai menari dan berjalan
mendekat kea rah eun.
“eoh? Hm? Haha daebak ^o^/” ucap naeun sambil tepuk tangan.
“hm gomawo” ucap kai senyum lalu duduk di samping eun.
Naeun melepaskan ransel yang ada di punggungnya. Lalu dia membuka sleting ranselnya
dan mengambil sebotol minum dan kotak makanan.
“igo untukmu” naeun pun menyodorkan botol minum sekaligus kotak makannya ke hadapan
kai malu-malu.
“hm? Untukku? Kau yakin? Apa kau tidak akan memakannya hm?” Tanya kai tertawa kecil.
“aishhh annia terima saja, ini sebagai balasan karena oppa mau menari untukku ^.^”jawab
naeun dengan senyum lembutnya.
“arraseo gomawo” ucap kai tersenyum lalu mengusap rambut eun dan mengambil botol
sekaligus kotak makannya.
“eoh? Hm nde cheonma” pipi naeun semakin memerah melihat kai yang sangat ramah padanya.
“aaaaaaaaaaa!! Rasanya aki ingin teriak. Aku senang sekali. Aku tidak menyangka akan sedekat
ini dengannya sampai – sampai aku lupa aku harus pergi ke gudang untuk mengambil
sesuatu.” Teriak eun dalam hati yang melihat kai tersenyum padanya.
“ah iya benar aku harus ke gudang!” gumam eun lalu berdiri.
“aku harus pergi dulu, semoga kau suka dengan makanan yang aku berikan untukmu ^^”
naeun lalu membungkukkan badannya dan lari keluar sanggar.
“eoh? Hm? Aneh” ucap kai yang melihat eun lari keluar.
“dia lucu” ucap kai sambil membuka kotak makanan yang di berikan eun.
“hm? Cheese cake? Bagaimana dia bisa tau makanan kesukaanku. Hm mungkin hanya
kebetulan” ucap kai lalu memakan cheese cakenya.
*Sesudah dari gudang*
Naeun pun masuk ke kelas dan duduk di bangkunya.
“heyy son naeun kemana saja kau? Aku mencarimu kemana-mana kau tidak ada ternyata ada
disini. Dasar pabo :p” ucap jimin lalu memberantakkan rambut eun pelan.
“yakk hentikan, aku tidak akan memukulmu lagi. Karena aku sedang senang haha” ucap
eun senyum sambil merapihkn rambutnya.
“hm? Senang? Kenapa? Pasti karena melihat wajah tampanku kan? Aku benar kan? Haha”
Tanya jimin tertawa keras.
“haha bukan :p aku senanga karena aku bisa melihat kai oppa menari tadi” jawab eun
sambil menatap jahil jimin.
“aishhhh namja itu lagi yang kau bicarakan, sudah aku tidak mau mendengarnya” jimin pun
merasa kesal lalu berjalan pergi meninggalkan kelas.
“eoh? Yakk! Park jimin! Kau mau kemana?” teriak eun lalu berdiri melihat jimin yang
pergi.
“kenapa dia selalu begitu jika aku cerita tentang orang yang aku sukai? Dia aneh
sekali” naeun pun kembali duduk.
Jimin yang terlihat kesal dia pun berjalan ke taman belakang sekolah dan duduk di
dekat pohon. Sepertinya dia sangat kesal jika eun suka pada namja lain. Sejak
pertama bertemu eun pada kelas 1 SMP jimin sudah menyukai eun. Bahkan sampai
sekarang ia masih menyukainya. Tapi dia takut mengatakannya karena dia takut
menghancurkan persahabatan dengannya. Tapi sepertinya dia sudah tidak tahan
lagi memendam perasaannyapada eun .
“kenapa kau tidak sadar juga eun? Selama 3 tahun aku selalu ada di sampingmu dan aku
sangat menyukaimu. Aku tau tidak seharusnya aku menyukaimu. Arrrrgggghhhh!”
teriak jimin marah lalu memukul pohon
sampai tangannya berdarah.
“park jimin eoddiseoyeo?” teriak eun yang melihat sekitar sekolah mencari jimin.
“pasti dia sedang di taman” naeun pun berjalan menuju taman belakang sekolah untuk
memastikan apa ada jimin di sana.
“sudah kudug
正在翻譯中..
![](//zhcntimg.ilovetranslation.com/pic/loading_3.gif?v=b9814dd30c1d7c59_8619)